Home »
Liga Prima Indonesia (LPI)
» Bonek Protes Kebijakan Pemkot Surabaya
Bonek Protes Kebijakan Pemkot Surabaya
Written By Unknown on Selasa, 26 Februari 2013 | 01.30
Larang penggunaan stadion bagi sepakbola tapi ijinkan dipakai konser musik.
Kendati dikenal miliki klub bola dan supporter terbesar di Indonesia namun kepedulian Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada sepakbola dipertanyakan. Ini bisa dilihat dari kebijakan Pemkot Surabaya terkait dengan penggunaan Stadion Gelora 10 November.
Stadion legendaris bagi Bajul Ijo ini tak diperbolehkan dipakai pertandingan sepakbola. Anehnya, Pemkot Surabaya justru membolehkan stadion tersebut dipakai konser musik Noah pada 27 Februari. Di bulan Maret nanti, ganti Slank yang akan manggung.
Sebelum ini, Pemkot Surabaya menolak pengajuan Persebaya Surabaya IPL dan DU untuk memakai stadion tersebut dengan alasan renovasi lapangan dan stadion. Sikap plin plan ini tak ayal memantik reaksi keras dari bonek. Salah satu pentolan bonek Unesa, David Efriadi mengecam keras kebijakan tersebut. “Saya makin yakin bahwa Bu Risma memang tak miliki kepedulian pada Persebaya,” serang David.
Menurutnya, Bonek sempat memahami saat Persebaya dilarang memakai stadion dengan alasan direnovasi. Bahkan, pihaknya mendukung dengan harapan stadion ini bisa lebih baik dan nyaman. “Saya sempat ikuti progres pembangunan disana. Lapangan dan rumput benar benar diperbaiki. Eh, sekarang mau dirusak dengan digelarnya konser musik,” kritiknya."Tolong yang konsisten. Kalau memang dilarang untuk aktivitas sepakbola, harusnya stadion juga steril dari kegiatan lainnya. Saya waktu dengar kabar stadion akan digunakan untuk konser juga kaget. Kok bisa? Bukannya selama ini Pemkot melarang dengan alasan renovasi," tambah Arif dari Bonek Prewangan
Kritik kepada Pemkot juga disampaikan salah satu koordinator Bonek, Nur Hasim. Pria berambut Gondrong ini juga mempertanyakan kebijakan Pemkot yang memperbolehkan konser musik di G10N, sementara kegiatan sepakbola malah dilarang.
"Kalau memang alasannya renovasi, apanya yang direnovasi. Atap stadion juga masih rusak. Toh selama ini yang nampak hanya pengecatan wajah stadion saja. Kalau memang adil, ketika aktifitas sepakbola di Tambaksari dilarang, kegiatan lain termasuk musik juga harus dilarang," jelas Hasim.
Hasim menduga, pelarangan pengunaan G10N adalah langkah Pemkot untuk memasarkan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Apalagi harga sewa GBT jauh lebih tinggi dibanding sewa G10N. Yang menjadi masalah, melambungnya harga sewa GBT inilah yang sering diresahkan klub.
"Kan tidak semua klub memiliki keuangan yang stabil. Seharusnya, GBT digunakan untuk pertandingan-pertandingan besar saja. Kalau pertandingan lawan tim kecil, cukup di Tambaksari saja lah," lanjut Hasim. (gk-31)
Label:
Liga Prima Indonesia (LPI)
Posting Komentar