Ketidakjelasan Manajemen Juga Terjadi di Timnas U-23
Written By Unknown on Jumat, 15 Februari 2013 | 14.37
Jakarta - Masalah penunjukan pelatih kepala timnas U-23 untuk SEA Games 2013 belum menemui kejelasan. Untuk itu, manajemen timnas U-23 akan membawa masalah tersebut dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Sampai saat ini belum ada perkembangan yang signifikan masalah pelatih timnas U-23. Semuanya masih belum ada keputusan, tapi yang pasti PSSI masih mangakui Aji Santoso sebagai pelatih timnas U-23," ujar manajer timnas U-23 Edi Nurinda saat ditemui di kantor PSSI, Jumat (15/2/2013).
Beberapa waktu lalu, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) telah mempertemukan dua calon pelatih kepala Rahmad "RD" Darmawan dan Aji Santoso guna membicarkan terkait program kepelatihan timnas di SEA Games 2013.
Munculnya dua nama pelatih kepala itu terjadi setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menunjuk RD sebagai pelatih untuk menangani timnas U-23 SEA Games 2013, sedangkan PSSI meminta agar Aji Santoso-lah yang menangani timnas di ajang itu.
Meski belum diputuskan, kabarnya Satlak Prima telah menunjuk RD sebagaihead coach. Satlak Prima pun telah melayangkan surat kepada PSSI untuk meminta izin atas penunjukan itu.
Namun demikian, menurut Edi, keputusan tersebut pada akhirnya tetap berada di federasi. Oleh karena itu, rencananya, PSSI akan menggelar rapat Exco untuk membahas hal itu dalam waktu dekat.
"Permasalahan pelatih timnas U-23 akan dibawa ke dalam ranah Exco. Mereka akan rapat dan membahasnya lebih lanjut. Kalau dari Satlak Prima mengajukan Rahmad Darmawan sebagai pelatih, ya boleh saja. Tapi semua keputusan tetap kembali ke federasi," tambahnya.
Sementara pihak Arema ISL, tempat di mana RD kini melatih, kabarnya telah memberi wanti-wanti; RD dipersilakan menjadi arsitek pelatih U-23 apabila dia diberikan hak penuh atas kewenangan soal seluruh program kepelatihan.
Kondisi di timnas U-23 ini sedikit banyak mengingatkan kepada situasi yang mencuat di timnas senior tempo hari, menyusul munculnya Luis Manuel Blanco yang sempat disebut-sebut ditugasi sebagai pelatih kepala, kendatipun ada Nil Maizar di posisi tersebut.
Pada prosesnya, diumumkan bahwa Nil Maizar tetap pada posisinya sebagai pelatih kepala timnas, dengan Blanco masuk ke tim kepelatihan. Tetapi kemudian "dualisme" lain terkait manajemen timnas timbul, seiring dengan kebingungan pemain usai mendapat panggilan ke timnas dari dua pihak di intern PSSI; satu dari BTN dan satu lagi dari PSSI.
Sejak Desember, urusan timnas di PSSI diatur oleh Komite Adhoc Timnas yang diketuai Sihar Sitorus. Belakangan muncul BTN (Badan Tim Nasional) yang juga melakukan pemanggilan pemain, memicu reaksi keras dari Exco PSSI, terlebih BTN dinilai tidak eksis apalagi memiliki wewenang melakukan pemanggilan pemain ke timnas.
Label:
Timnas
Posting Komentar