Ketegangan Warnai Registrasi Peserta Kongres PSSI
Written By Unknown on Sabtu, 16 Maret 2013 | 20.16
Cholid Goromah yang mewakili 18 pengprov menegaskan mereka merupakan pihak yang paling sah untuk mengikuti kongres.
Suasana tegang mewarnai registrasi peserta kongres luar biasa (KLB) PSSI hari ini setelah 18 pengurus provinsi (pengprov) yang dianggap berstatus caretaker datang ke ke hotel Borobudur, tempat berlangsungnya kongres besok.
Namun suasana tegang itu tidak berlangsung lama, setelah salah satu anggota komite eksekutif (exco) Roberto Rouw, walau sebelumnya sempat terjadi perdebatan. Pihaknya akan melakukan penyelesaian mengenai permasalahan ini.
Ke-18 pengprov ini datang ke tempat pelaksanaan kongres untuk menuntut hak mereka sebagai pemilik suara. Direktur utama PT Pengelola Persebaya Indonesia yang juga mengklaim sebagai ketua pengprov Jawa Timur Cholid Goromah menegaskan, mereka merupakan pemilik suara yang sah.
“Kami adalah pengprov yang sah, karena dipilih berdasarkan Musdalub dan disahkan oleh Djohar Arifin sendiri. Jadi, kami bukan caretaker, tapi pengurus yang sah. SK-nya ditandatangani langsung oleh Djohar,” cetus Cholid.
“Kami akan tetap datang ke KLB. Kenapa mereka [pengurus pengprov yang lolos verifikasi] yang tidak sah diundang. Kami yang jelas sah, malah tidak diundang. Mereka tidak adil, karena justru banyak orang-orang tak berkompeten justru diundang dalam KLB tersebut.”
“Contohnya Persija. Saat KLB Solo yang datang Tony Tobias, tapi yang diundang sekarang Ferry Paulus. Adalagi Gresik United. Dulu yang diundang Ali Mukhid tapi sekarang Saiful Arif. Sesuai petunjuk FIFA yang diundang adalah institusi, tapi hingga saat ini kami belum mendapatkan undangan. Informasi yang kami peroleh langsung ditujukan ke person.”
Sebelumnya sempat beredar undangan kepada ke-18 pengprov untuk menghadiri kongres yang ditandatangani sekjen PSSI Hadiyandra untuk mengikuti kongres. Salah satu surat undangan ditujukan kepada ketua pengprov Jawa Barat Bambang Sukowiyono Undang.
Surat itu ada kop PSSI, dan bernomor 528/PGD/23/III-2013 tertanggal 9 Maret 2013. Namun surat tersebut diduga palsu, karena Hadiyandra mengaku tak pernah menandatangani surat undangan kepada 18 pengprov.
“Demi Tuhan, saya tidak pernah mengeluarkan undangan kepada pihak-pihak yang tidak ada di dalam list voter [hasil verifikasi] sesuai SK ketua Umum. Petugas sekretariat di PSSI juga tidak ada yang mengirim,” tegas Hadiyandra ketika dikonfirmasi wartawan.
Label:
PSSI
Posting Komentar