Belum ada pembicaraan mekanisme penyatuan kedua PSMS.
Pertemuan kedua ketua umum PSMS, Indra Sakti Harahap dan Benny Sihotang dengan Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis berlangsung singkat, Kamis (21/3). Rapat tertutup di ruangan Ketua KONI dengan misi penyelesaian dualisme PSMS ini hanya menghasilkan kata sepakat tanpa mekanisme penyatuan dua kubu, yang dikhawatirkan akan berdampak pada ruwetnya proses ke depan.
Ketua Umum PSMS Divisi Utama LPIS, Benny Sihotang datang tepat waktu di Kantor KONI Medan pukul 17.00 WIB sesuai kesepakatan. Berselang, enam menit kemudian Ketua Umum PSMS Divisi Utama PT Liga Indra Sakti Harahap tiba dan langsung masuk ke ruangan Dzulhifzi Lubis. Rapat berlangsung dan selesai pukul 17.42 WIB.
Setelah itu, ketiganya masuk ke aula KONI Medan dan menjumpai media yang sudah menanti. Sayangnya, penjelasan hanya disampaikan oleh Dzulhifzi Lubis, sedangkan Indra Sakti dan Benny Sihotang yang duduk berdampingan dengan Opunk Ladon-sapaan akrab Dzulhifzi Lubis memilih bungkam.
Opunk Ladon menjelaskan, setelah berdialog dengan kedua kubu, kata sepakat bersatu diutarakan keduanya. "Bahwa pada hakekatnya sesuai permintaan masyarakat Medan, pecinta PSMS bahwa kedua kubu sepakat PSMS satu. Tentunya, tentang PSMS satu ini, Insya Allah besok (Jumat), kami akan bertemu Wali kota Medan untuk mendapatkan petunjuk dan arahan, karena bagaimanapun Wali Kota harus tahu sebagai penguasa Medan," ujarnya.
Opunk mengakui dalam pembicaraan tertutup tersebut, tidak ada bicara soal mekanisme penyatuan kedua PSMS. "Sempat ada perdebatan, dan sedikit a lot. Tadi di dalam (ruangan) kedua pihak masing-masing menjelaskan hasil KLB bahwa 2014 kompetisi teratas bernama ISL dan PSMS harus satu. Enggak ada bicarakan soal mekanismenya," jelasnya.
Opunk enggan merinci mengapa dalam rapat tersebut tidak membahas mekanisme, termasuk syarat yang diajukan kedua pihak untuk sepakat bersatu. "Belum ada syarat-syarat. Tidak sampai ke situ pembicaraan tadi. Dan enggak ada bargaining position," tegasnya.
Setelah Opunk mengungkapkan beberapa statement tersebut, media tidak diperkenakan untuk masuk dalam sesi tanya jawab kepada kedua ketua umum. Indra Sakti yang sejak awal bersikap sangat dingin, memilih meninggalkan ruangan aula lebih dulu tanpa basa basi. Sedangkan, Benny Sihotang yang dicerca banyak pertanyaan memilih melempar senyum, namun enggan menjawan pertanyaan. "Silahkan kepada mediator (KONI Medan) bertanya ya," ujarnya sambil berlalu.
Bungkamnya kedua belah pihak ini ditengarai karena sejatinya belum sepakatnya kedua belah pihak, meski telah mengumbar kata sepakat. Seorang sumber di lingkungan KONI Medan menyebutkan pihak Indra Sakti inginkan bersatu PSMS masih di bawah kendali PSMS Divisi Utama PT Liga dan jika tidak bisa, maka menyilahkan jalan masing-masing. Sementara, pihak Benny Sihotang menginginkan peleburan dengan konsep seimbang, termasuk menyatukan pemain. Ini mengingat nasib divisi utama LPIS yang belum jelas jadwalnya yang berimbas pada skuat PSMS Divisi Utama LPIS.
Hal ini diperkuat pernyataan Benny Sihotang sebelum rapat tertutup dengan KONI Medan. "Kami ini kan urus bola ini untuk pemain mengikuti kompetisi. Dan kompetisi ini belum jelas, anak-anak juga tidak latihan, terus terang saja, kompetisi belum jelas kami ambil sumber dana dari mana?," ungkapnya.
Benny bahkan pasrah, jika skuatnya habis ditinggal pemain yang hengkang. "Kalau dana yang kami keluarkan kami ikhlaskan, karena itu konsekuensinya. Kami tahu tahu teman-teman pemain itu mendapatkan uang dari skill bermain bola," ungkapnya.
Sementara itu, Julius Raja, Wakil Ketua Umum PSMS LPIS, yang juga hadir di kantor KONI Medan namun tidak ikut dalam rapat menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan apapun kepada para pemain yang sedang menanti nasib. "Kami semalam (Rabu sore) kami rapat kepengurusan. Dalam rapat itu kami pengurus menyampaikan soal hasil KLB. Dan perihal penyatuan PSMS. Kami intinya menunggu hasil pertemuan dengan wali kota Medan. Setelah itu, bagaimana nantinya kami akan undang pemain. Saat ini, kami memang mendapatkan undangan dari LPIS untuk menyikapi hasil KLB, kami utus Pitra (sekum)," pungkasnya. (gk-38)
Posting Komentar