Arema Indonesia berhasil menang lawan Pelita Bandung Raya dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League [ISL] 2012/13 di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (28/2). Meski menang dengan skor telak 4-2, Rahmad Darmawan masih tetap merendah. Dirinya malah bilang, yang ditunjukkan oleh pasukkannya masih banyak kelemahan sehingga bisa dieksplorasi lawan.
"Apa pun itu, kemenangan memang patut disyukuri. Saya senang Arema bisa meraih poin maksimal, namun secara permainan nampaknya masih banyak hal yang harus diperbaiki. Terutama konsistensi permainan," kata RD.
Konsistensi permainan yang dimaksud adalah gaya main Arema saat melawan Pelita tidak keluar seperti biasanya. "Pemain banyak yang tergesa-gesa alias kurang sabar dalam bermain. Sehingga banyak peluang emas yang seharusnya bisa diciptakan menjadi terbuang percuma," kata RD.
Namun, RD tidak sepenuhnya menyalahkan anak buahnya. Sebab beberapa dari mereka memang tidak pernah sama sekali diturunkan sebagai starter seperti Muhammad Ridhuan.
"Ada pemain yang hari ini pertama kali menjadi starter, dia masih belum menyamakan ritme. Bukan salah dia, karena tugas saya adalah mengatur ritme permainan tim secara keseluruhan. Saya juga merasa tanggung jawab mempertahankan permainan yang sudah baik sehingga tidak seperti tadi," urai RD.
RD mengatakan, menyalahkan pemain juga tidak sepenuhnya benar karena PBR adalah tim bagus.
"Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, setiap tim punya kecenderungan gaya main yang berbeda, tentu juga berlaku kepada PBR, mereka punya kekuatan untuk sabar menunggu serangan Arema, kemudian memukul balik. Jadi kalau kita memperbandingkan Pelita dengan lawan kita sebelumnya yaitu Sriwijaya yang tidak bisa," tutur mantan pelatih Pelita Jaya itu.
"Yang jelas dengan apa yang mereka tampilkan sore ini, pemain harus tetap membumi [down to earth], dan masih banyak pertandingan yang harus kami jalani, jangan meremehkan ataupun sombong karena ini akan membuat Arema terjungkal," tutup RD.
Kemenangan atas PBR ini membuat Arema Indonesia nangkring di puncak klasemen dengan poin 21 dari sepuluh pertandingan. Sementara pesaing dekatnya adalah Mitra Kukar (delapan main) dan Persipura (delapan main). (gk-48)
"Apa pun itu, kemenangan memang patut disyukuri. Saya senang Arema bisa meraih poin maksimal, namun secara permainan nampaknya masih banyak hal yang harus diperbaiki. Terutama konsistensi permainan," kata RD.
Konsistensi permainan yang dimaksud adalah gaya main Arema saat melawan Pelita tidak keluar seperti biasanya. "Pemain banyak yang tergesa-gesa alias kurang sabar dalam bermain. Sehingga banyak peluang emas yang seharusnya bisa diciptakan menjadi terbuang percuma," kata RD.
Namun, RD tidak sepenuhnya menyalahkan anak buahnya. Sebab beberapa dari mereka memang tidak pernah sama sekali diturunkan sebagai starter seperti Muhammad Ridhuan.
"Ada pemain yang hari ini pertama kali menjadi starter, dia masih belum menyamakan ritme. Bukan salah dia, karena tugas saya adalah mengatur ritme permainan tim secara keseluruhan. Saya juga merasa tanggung jawab mempertahankan permainan yang sudah baik sehingga tidak seperti tadi," urai RD.
RD mengatakan, menyalahkan pemain juga tidak sepenuhnya benar karena PBR adalah tim bagus.
"Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, setiap tim punya kecenderungan gaya main yang berbeda, tentu juga berlaku kepada PBR, mereka punya kekuatan untuk sabar menunggu serangan Arema, kemudian memukul balik. Jadi kalau kita memperbandingkan Pelita dengan lawan kita sebelumnya yaitu Sriwijaya yang tidak bisa," tutur mantan pelatih Pelita Jaya itu.
"Yang jelas dengan apa yang mereka tampilkan sore ini, pemain harus tetap membumi [down to earth], dan masih banyak pertandingan yang harus kami jalani, jangan meremehkan ataupun sombong karena ini akan membuat Arema terjungkal," tutup RD.
Kemenangan atas PBR ini membuat Arema Indonesia nangkring di puncak klasemen dengan poin 21 dari sepuluh pertandingan. Sementara pesaing dekatnya adalah Mitra Kukar (delapan main) dan Persipura (delapan main). (gk-48)
Posting Komentar