Dijelaskan Muhammad Yusuf, petugas informasi dan komunikasi Jasa Marga, kejadian tawuran itu terjadi sekitar pukul 12.31 WIB, Kamis (7/3/2013) siang. Kejadian pertama terjadi di KM 19 tol Waru-Perak.
"Saat itu tiba-tiba rombongan bus yang tidak terorganisir dilempari batu oleh warga yang ada di luar jalan tol. Aksi ini mendapat perlawanan dari suporter Arema yang kemudian berhenti dan melakukan pembalasan," jelasnya.
Yusuf menambahkan, aksi saling lempar batu ini berakhir setelah sebuah sepeda motor milik warga dibakar oleh suporter Arema. "Aksi berakhir setelah petugas PJR dan kepolisian wilayah berusaha menghalau meski sebuah sepeda motor milik warga yang sedang melintas saat kejadian dicegat lalu dibakar," imbuhnya.
Aksi tawuran, lanjut Yusuf, kembali terjadi di KM 7 dan KM 6. Ratusan suporter Arema kembali mendapat pelemparan batu dari luar tol yang dilakukan sekelompok pemuda.
"Beruntung tawuran yang kedua ini tidak berlangsung lama, karena rombongan suporter sudah dikawal oleh petugas kami dan PJR," tandasnya.
Untuk mengantisipasi agar kejadian tidak berulang usai pertandingan Gresik United kontra Arema nanti, pengelola Jalan Tol Perak-Porong akan menyiagakan pasukan Brimob di sepanjang tol.
"Kita sudah meminta pengamanan dari Brimob Detasemen A yang ada di Medaeng untuk melakukan pengamanan di jalan tol nanti saat pertandingan di Gresik selesai. Tujuannya agar tidak ada aksi tawuran yang membuat takut pengguna jalan tol lainnya," jelas Muhammad Yusuf kepadadetiksurabaya.com.
Petugas Informasi dan Komunikasi Jasa Marga itu menambahkan, upaya antisipasi juga dilakukan oleh pihak kepolisian wilayah masing-masing yang menyiagakan anggotanya di luar jalan tol.
Posting Komentar