SBI - Masalah internal masih melanda Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kepemimpinan Ketua Umum Djohar Arifin Husin. Integritas pelaksanaan tata kelola sepakbola Indonesia belum tercermin sikap sportif dari para pengurus.
Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto menuturkan, janji kampanye saat kongres yang menyebutkan bahwa laporan keuangan PSSI akan selalu disampaikan kepada publik tiap semester belum kunjung direalisasikan.
"Faktanya, hingga kini keberlangsungan hingga dua tahun, janji tersebut belum terealisasi," terangnya ketika ditemui tengah mengadukan dugaan gratifikasi dan pelanggaran kode etik PSSI yang dilakukan Djohar Arifin kepada Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis di kantor Hukum, Equity Tower, Jakarta, Jumat (15/03).
Ditambahkannya, tarik ulur rekonsiliasi sepakbola Indonesia dapat membuat integritas PSSI tergadaikan. Banyak godaan korupsi, suap dan kepentingan politik didalamnya. Untuk itu, integritas Djohar Arifin perlu dipertanyakan.
"Kami menerima laporan dari masyarakat menyangkut integritas dari saudara Djohar, dalam laporan tersebut, disertai beberapa bukti kuat sehingga kami melakukan investigasi mendalam dan menguatkan beberapa temuan dugaan pelanggaran kode etik dari saudara Djohar selaku Ketua Umum PSSI," imbuh Richard.
"Djohar juga menyakiti hati suporter karena mengkhianati semangat gerakan koin untuk Timnas yang hanya terkumpul Rp54 juta dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk penyanyi jalanan, pedagang pecel, tambal ban, mahasiswa, dan karyawan kantoran," tuntasnya.
Dugaan Awal Pelanggaran Kode Etik Djohar:
1. Dugaan menerima suap/komisi/hadiah dari pihak ketiga berupa mobil dengan nomor polisi B 139 JAH dengan merek Mitsubishi Pajero warna merah seharga kurang lebih Rp 496,500.000,00.
2. Dengan pemberian tersebut, mempengaruhi penyalahgunaan wewenang berupa pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) secara pribadi. Padahal seharusnya, melalui rapat Exco PSSI.
3. Diduga telah melakukan penyunatan terhadap dana bantuan masyarakat kepada Timnas PSSI dan saat Piala AFF 2012 sebesar Rp240.000.000. Sumbangan senilai Rp100.000.000 tersebut diduga disunat oleh Djohar dan hanya diberikan kepada bendahara PSSI Rp760.00.000. (bln/ctr)
Posting Komentar